Sukses adalah hak semua orang. Semua orang punya kesempatan dan
peluang yang sama untuk meraih kesuksesan. Tapi ada kalanya kita tidak
yakin dengan kemampuan diri kita untuk meraihnya. Bahkan tidak sedikit
orang yang merendahkan dirinya, merasa dirinya tidak pantas dan tidak
layak, merasa tidak percaya diri dan lain sebagainya. Padahal sukses
bisa menjadi milik siapa pun asalkan mereka mau berusaha dan berani
bermimpi untuk itu.
Ada 7 alasan mengapa Anda layak untuk sukses:
1. Keajaiban terus terjadi Pernahkah Anda melihat rekor dunia? Mengapa itu bisa terjadi? Tidak lain adalah karena peristiwa tersebut sangat fantastis dan bisa dibilang sangat tidak masuk akal. Tapi kenyataannya itu benar-benar terjadi di dunia ini. Dan hebatnya rekor-rekor lama terus bertumbangan oleh rekor-rekor baru. Hal ini membuktikan betapa dahsyatnya potensi manusia dalam menciptakan keajaiban. Kita sendiri tidak tahu sampai mana batas kemampuan diri kita yang sebenarnya karena keajaiban terus saja terjadi. 2. Sukses bukan barang mewah Apakah sukses hanya akan menjadi milik orang kaya, yang punya segunung uang, yang punya modal besar dan harta melimpah? Pikirkan sekali lagi. Sudah banyak contoh dan bukti di mana orang-orang yang dulunya biasa-biasa, bahkan hidup susah tapi akhirnya bisa menjadi sukses. Di Amerika sendiri, survei menunjukkan lebih dari 80% orang-orang kaya adalah self-made millionaire alias kaya dari nol atau usaha sendiri, bukan dari warisan orang tua. 3. Tuhan tidak pernah menstempel Anda sukses atau gagal Begitu kita dilahirkan, Tuhan tidak pernah memberi stempel di kepala Anda apakah Anda akan menjadi orang sukses atau pecundang. Tapi kita diberi kemampuan untuk memilih. Dan pilihan yang kita ambil itulah yang akan menentukan siapa diri kita di masa mendatang. Sukses atau gagal bukan ditentukan orang lain atau apa pun, melainkan diri Anda sendiri. Anda sukses karena itu pilihan Anda. Anda gagal juga karena pilihan yang Anda ambil. Jadi, apa pilihan Anda? 4. Sudah banyak yang membuktikannya Siapa pun berhak untuk hidup sukses. Hal ini sudah dibuktikan semua orang dari berbagai kalangan, profesi dan latar belakang, miskin kaya, tua muda, wanita pria dan semua orang lainnya sudah pernah meraih sukses. Baca saja kisah orang-orang yang telah sukses. Anda akan tahu bahwa mereka datang dari berbagai latar belakang yang berbeda. Jadi, bisa dikatakan bahwa sukses bukanlah untuk orang-orang tertentu saja. Semua orang diberi kesempatan yang sama untuk sukses. Pada zaman dulu, hidup manusia serba terbatas. Tapi, perlahan hidup manusia mengalami kemajuan. Bahkan dulunya kita tak pernah menyangka kita bisa hidup di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini. Mengapa bisa begitu? Tidak lain adalah karena hasil pikiran manusia. Potensi manusia sangatlah besar hampir tak terbatas sehingga manusia bisa menciptakan perubahan yang jauh lebih baik dari waktu ke waktu. Siapa yang dulu pernah menyangka ada benda yang bisa terbang? Siapa yang pernah menyangka pergi ke luar angkasa itu mungkin? Siapa yang pernah menyangka berbicara dengan orang lain dari jarak yang cukup jauh adalah mungkin? Dulunya tidak mungkin. Tapi sekarang, itu semua sudah biasa. Dengan potensi manusia yang tak terbatas, kita tak tahu apa lagi yang akan terjadi di masa mendatang. 6. Banyak sumber pembelajaran
Di zaman dulu, kalau ingin sukses, kita harus mencoba sendiri melalui
proses trial dan error. Dulu, tidak ada seminar dan pelatihan motivasi,
buku-buku pengembangan diri, audio motivasi, mentoring dan sumber-sumber
lainnya. Dulu, itu semua susah didapat. Tapi sekarang kita bisa
mendapatkan dan mengaksesnya semudah makan dan minum. Seminar,
pelatihan, buku dan alat pengembangan diri lainnya bisa mempercepat
kesuksesan kita karena hasil pengalaman mereka semuanya selama
bertahun-tahun dituangkan dalam bentuk buku, seminar dan pelatihan.
Jadi, kita tidak perlu meraba-raba dan terperangkap proses yang memakan
waktu. Semua ilmu mereka bisa kita serap dan lahap, dan bisa kita
manfaatkan untuk meraih kesuksesan kita. Luar biasa, kan?
Diri kita sungguh berharga. Sudah selayaknya Anda meraih sesuatu yang berharga dalam hidup ini. Sudah sepantasnya Anda meraih apa yang pantas Anda dapatkan. Anda adalah unik, tidak ada orang yang sama persis seperti Anda di masa lalu dan tidak akan ada orang yang sama persis seperti Anda di masa depan. Itu sudah pasti. Tahukah Anda mengapa barang antik dan limited edition itu sangat mahal? Karena jumlahnya terbatas. Anda malah paling berharga karena Anda hanya satu-satunya di dunia ini. jadi, jangan merendahkan diri dan jangan buat diri Anda minder. Anda layak sukses. Jangan katakan Anda tidak layak. Karena kita diciptakan sama. Anda sendirilah yang selalu menilai apa yang pantas dan tidak pantas Anda dapatkan. Dengan adanya 7 alasan di atas, alasan apalagi yang akan menghalangi Anda meraih sukses? Seharusnya tidak ada! Mari perjuangkan mimpi Anda dan terbanglah setinggi angkasa dan selamlah sedalam samudera untuk meraih apa pun yang selama ini tidak berani Anda impikan. ========================================= Twitter: @suhardimotivasi Facebook: Suhardi Motivasi |
PT. CAKRA SAKTI UTAMA
Rabu, 06 Juni 2012
7 Alasan Mengapa Anda Layak Sukses
Minggu, 03 Juni 2012
Jangan Hidup di Masa Lalu
Sukses kemarin tak
berarti sukses hari ini. Butuh perjuangan dan kesadaran, bahwa zaman terus
berubah. Sehingga, kewaspadaan ekstra di hari inilah yang akan membuat usaha
maju selamanya.
Sayangnya, ada beberapa orang/pihak yang kadang tidak menyadari hal ini. Perubahan dianggap sebagai sebuah hal yang biasa. Sehingga, kewaspadaan pun jadi hal bukan menjadi perhatian utama. Karena itu, tak jarang kita menemukan berbagai produk yang di masa lalu sangat berjaya, kini seolah hanya tinggal nama. Sebut saja merek Odol, yang kini hanya jadi sebutan untuk pasta gigi. Padahal, pada zaman dulu, merek itu sangat ternama. Ingat juga merek sepeda Federal? Model sepeda gunung yang sempat berjaya di era 80-90-an. Namun, kini, model dengan nama itu seolah menghilang entah ke mana. Inilah pelajaran bisnis yang sebenarnya bisa kita jadikan contoh. Yakni bahwa tak selamanya yang ada di atas selalu menjadi yang pertama. Jika tak waspada, siap-siap saja tergusur dengan merek lain yang sudah siap dengan "senjata" dan keunggulan baru untuk memuaskan pelanggannya. Hal ini mengingatkan saya pada sebuah ajaran prinsip bisnis Fu Shui Nan Shou yang arti harfiahnya adalah jangan hidup di masa lalu. Prinsip ini mengajarkan saya bahwa kesuksesan dan kegemilangan-termasuk juga kegagalan dan kejatuhan-di masa lalu "hanyalah" bagian dari masa lalu. Memang, pasti ada banyak pelajaran penting di sana, yang tentu juga bisa dijadikan kajian dan pembelajaran untuk meraih sukses hari ini. Namun, jangan sampai, kita terjebak pada "kehidupan lampau". Yakni, ketika sukses kita jadi terlena, atau ketika gagal kita langsung terus terpuruk. Ibarat kita sedang menatap kaca spion mobil yang bisa melihat refleksi ke belakang, itu hanya untuk membuat kita berhati-hati. Tapi, yang utama tetap adalah kaca besar yang ada di depan kita, di mana kita sedang berjalan, di mana kita sedang mengendalikan kendaraan. Begitu pula ketika kita sedang mengendalikan usaha. Masa lalu adalah "spion kecil" yang bisa kita jadikan acuan pembelajaran untuk lebih bijak dan berhati-hati. Namun, fokus kita yang utama adalah kaca besar di depan sehingga kita bisa benar-benar memaksimalkan energi yang kita punya untuk meraih sukses saat ini. Lihat contoh yang paling mencolok beberapa waktu belakangan. Masih ingat nama kamera Kodak? Merek ini bahkan juga telah mencapai era sangat kuat sehingga semua kamera pada zaman dulu disebut sebagai "kodak". Namun perusahaan legendaris dari Amerika Serikat itu akhirnya menyerah kalah dengan menyatakan bahwa divisi kameranya sudah bangkrut! Meski sejumlah inovasi terus dilakukan, termasuk juga menyediakan kamera-kamera digital berteknologi tinggi, Kodak seolah tak bisa mengikuti perkembangan yang berjalan sangat cepat. Kehadiran kamera Canon dan Nikon yang terus berkejaran memunculkan kamera teknologi terkini, plus beberapa mobile phone yang juga dilengkapi kamera canggih, ternyata tak mampu ditandingi Kodak. Akhirnya, pada 19 Januari 2012, mereka mendaftarkan perlindungan kebangkrutan di Pengadilan Kebangkrutan Manhattan Amerika Serikat. Sungguh ironis. Ini tentu sebuah peristiwa yang tak bisa dianggap sebelah mata, mengingat Kodak telah jadi ikon dunia. Itulah gambaran, betapa pengalaman masa lalu sama sekali tak bisa menentukan sejarah masa depan. Justru apa yang dilakukan hari inilah, strategi hari inilah, yang sebenarnya akan jadi peletak dasar bagaimana sebuah usaha bisa berkembang. Jika aktivitas tidak dilandasi dengan kewaspadaan dan terjebak di masa lalu, bisa jadi semua merek unggulan saat ini, akan bertumbangan di masa mendatang. Karena itu, sangat tepat kiranya jika kita kembali pada prinsip "jangan hidup di masa lalu". Apa pun sukses (termasuk gagal) yang dialami kemarin, jadikan itu hanya bagian dari proses pembelajaran. Maksimalkan hari ini, karena esok pun sebenarnya masih belum pasti. Hidup di hari ini, dan terus kembangkan potensi. Maka, pintu sukses bisnis yang dijalankan akan selalu terbuka. |
Kebiasaan Keras pada Diri Sendiri
Jika kita lunak pada diri sendiri, maka dunia akan keras kepada
kita. Sebaliknya, jika kita keras pada diri sendiri, maka dunia akan
lunak kepada kita.
Karena itu, terus perkuat kebiasaan keras kepada diri sendiri. Disiplin, rajin, bekerja keras, ulet, berani, tegas, pantang menyerah, serta berbagai sikap "kaya mental" harus terus kita tanamkan. Hanya dengan sikap tersebut, kita akan jadi manusia yang lugas dalam meladeni hadangan, luwes dalam melewati tantangan, lincah dalam mengatasi persoalan, kuat dalam menghadapi goncangan, dan tegar menghadapi badai ujian.
Keras pada diri sendiri akan membuat kita mampu jadi manusia unggulan dalam berbagai kesempatan. Keras pada diri sendiri akan mengantarkan kita jadi pemenang kehidupan.
Mari teman-teman.. Maju terus, pertegas langkah, perkuat tekad, maka kerasnya batu-batu penghalang akan dapat kita taklukkan! Salam sukses luar biasa!!
Karena itu, terus perkuat kebiasaan keras kepada diri sendiri. Disiplin, rajin, bekerja keras, ulet, berani, tegas, pantang menyerah, serta berbagai sikap "kaya mental" harus terus kita tanamkan. Hanya dengan sikap tersebut, kita akan jadi manusia yang lugas dalam meladeni hadangan, luwes dalam melewati tantangan, lincah dalam mengatasi persoalan, kuat dalam menghadapi goncangan, dan tegar menghadapi badai ujian.
Keras pada diri sendiri akan membuat kita mampu jadi manusia unggulan dalam berbagai kesempatan. Keras pada diri sendiri akan mengantarkan kita jadi pemenang kehidupan.
Mari teman-teman.. Maju terus, pertegas langkah, perkuat tekad, maka kerasnya batu-batu penghalang akan dapat kita taklukkan! Salam sukses luar biasa!!
Sabtu, 19 Mei 2012
Mangkuk Berlubang
Alkisah, suatu hari di sebuah negeri. Seorang raja yang terkenal dengan
kesombongan dan keserakahannya, beserta para pengiringnya, berpapasan
dengan seorang paman berpakaian lusuh layaknya seorang pengemis. Paman
itu bergegas membungkuk hormat dan sang raja yang pagi itu sedang
berbaik hati menyapanya, "Paman, apa yang hendak Paman minta?"
Si paman menjawab, "Yang Mulia bertanya kepada saya? Yang saya minta belum tentu Yang Mulia mampu mengabulkan."
Dengan suara lantang sang raja berseru, "Sebutkan saja permintaanmu, tentu saja rajamu ini mampu memberi!"
Si paman menjawab tenang dan senyum, "Yang Mulia. Mohon maaf, jangan sembarang mengumbar janji dan perkataan."
"Apapun juga, aku pasti mampu. Memang kamu meragukan? Rajamu ini adalah orang terkaya di seantero negeri." Dengan suara lantang, sang raja berseru.
Si paman itu mengeluarkan dan menyodorkan mangkuknya, "Paduka.. tolong isi ini."
Raja menjadi geram. Segera, ia memerintahkan bendaharanya untuk mengisi
penuh mangkuk dengan emas! Anehnya, emas yang diberikan bendahara tidak
dapat mengisi penuh mangkuk. Bahkan tambahan berupa perhiasan berharga
dan lain-lain habis dilahap mangkuk si paman. Ketika dicermati, mangkuk
itu seolah tanpa dasar dan berlubang.
Sang raja terjatuh lunglai. Dia menyadari, sebagian besar hartanya telah lenyap ditelan mangkuk tak berdasar itu. Sambil terbata-bata, Raja bertanya, "Wahai paman, tolong jelaskan! Terbuat dari apakah mangkuk itu?"
"Ampun Baginda Raja junjungan hamba. Mangkuk itu terbuat dari keinginan manusia yang tanpa batas. Sibuk menimbun harta kekayaan, tidak terpuaskan dengan yang apa telah dimiliki. Bukan hanya serakah pada harta benda semata, tapi juga kekuasaan. Bahkan rela mengorbankan hati nurani demi memuaskan nafsu duniawi."
Raja yang sadar dari kesalahannya bertanya lagi, "Adakah cara untuk dapat menutup alas mangkuk itu agar manusia tidak serakah dan mengenal arti kepuasan?"
"Tentu ada, yaitu rasa syukur akan apapun yang telah dimiliki dan dinikmati. Jika pandai bersyukur, alam semesta akan menambah berkat pada kita dan hidup kita pasti lebih sejahtera dan bermanfaat, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi sesama dan alam semesta. Pada saat itu, Baginda akan menjadi seorang Raja yang bijaksana, dicintai oleh rakyatnya dan dikenang sepanjang masa karena kebaikan Baginda. Dan bukan karena raja yang hanya menumpuk kekayaan bagi dirinya sendiri."
Dengan nada kelegaan, sang Raja berkata: "Terima kasih paman. Sungguh nasihat yang sangat bijak. Terima kasih sekali lagi."
Oke guys..
Punya keinginan, punya mimpi, punya target adalah hal yang wajar di kehidupan ini. Mampu menikmati setiap proses perjuangan adalah bagian dari rasa syukur.
Mampu bersyukur dan puas diri dengan segala yang telah kita miliki akan menyadarkan kita untuk terus belajar dan saling berbagi. Dengan berbagi, hidup akan lebih berarti. Dengan berbagi, hidup pasti akan lebih berbahagia.
Si paman menjawab, "Yang Mulia bertanya kepada saya? Yang saya minta belum tentu Yang Mulia mampu mengabulkan."
Dengan suara lantang sang raja berseru, "Sebutkan saja permintaanmu, tentu saja rajamu ini mampu memberi!"
Si paman menjawab tenang dan senyum, "Yang Mulia. Mohon maaf, jangan sembarang mengumbar janji dan perkataan."
"Apapun juga, aku pasti mampu. Memang kamu meragukan? Rajamu ini adalah orang terkaya di seantero negeri." Dengan suara lantang, sang raja berseru.
Si paman itu mengeluarkan dan menyodorkan mangkuknya, "Paduka.. tolong isi ini."
Sang raja terjatuh lunglai. Dia menyadari, sebagian besar hartanya telah lenyap ditelan mangkuk tak berdasar itu. Sambil terbata-bata, Raja bertanya, "Wahai paman, tolong jelaskan! Terbuat dari apakah mangkuk itu?"
"Ampun Baginda Raja junjungan hamba. Mangkuk itu terbuat dari keinginan manusia yang tanpa batas. Sibuk menimbun harta kekayaan, tidak terpuaskan dengan yang apa telah dimiliki. Bukan hanya serakah pada harta benda semata, tapi juga kekuasaan. Bahkan rela mengorbankan hati nurani demi memuaskan nafsu duniawi."
Raja yang sadar dari kesalahannya bertanya lagi, "Adakah cara untuk dapat menutup alas mangkuk itu agar manusia tidak serakah dan mengenal arti kepuasan?"
"Tentu ada, yaitu rasa syukur akan apapun yang telah dimiliki dan dinikmati. Jika pandai bersyukur, alam semesta akan menambah berkat pada kita dan hidup kita pasti lebih sejahtera dan bermanfaat, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi sesama dan alam semesta. Pada saat itu, Baginda akan menjadi seorang Raja yang bijaksana, dicintai oleh rakyatnya dan dikenang sepanjang masa karena kebaikan Baginda. Dan bukan karena raja yang hanya menumpuk kekayaan bagi dirinya sendiri."
Dengan nada kelegaan, sang Raja berkata: "Terima kasih paman. Sungguh nasihat yang sangat bijak. Terima kasih sekali lagi."
Oke guys..
Punya keinginan, punya mimpi, punya target adalah hal yang wajar di kehidupan ini. Mampu menikmati setiap proses perjuangan adalah bagian dari rasa syukur.
Mampu bersyukur dan puas diri dengan segala yang telah kita miliki akan menyadarkan kita untuk terus belajar dan saling berbagi. Dengan berbagi, hidup akan lebih berarti. Dengan berbagi, hidup pasti akan lebih berbahagia.
Minggu, 13 Mei 2012
Kebiasaan Berbuat Lebih
Orang yang biasa-biasa saja hanya akan menjadi orang rata-rata.
Orang yang mau berbuat lebih, lebih baik, lebih rajin, lebih tekun,
lebih maksimal, akan jadi orang yang luar biasa di atas rata-rata.
Hampir semua pencapaian di dunia sebenarnya bukan dilakukan oleh orang yang benar-benar hebat. Tapi, dilakukan oleh orang biasa yang mau menyisihkan waktunya lebih banyak daripada orang lain. Saat orang lain sudah pulang istirahat di rumah, orang yang luar biasa menambahkan sedikit waktu untuk mengerjakan pekerjaan lebih banyak. Saat rekan sepelatihan sudah kembali dari arena, atlet yang luar biasa menambahkan porsi latihannya sendiri untuk mempertajam kemampuannya. Saat anak buah sudah menyelesaikan tugas-tugasnya dan beralih kepada kegiatan lain di luar kerja, seorang pimpinan akan menambah jam kerjanya untuk mengevaluasi dan menyusun strategi guna maksimalisasi hasil usahanya.
Begitulah, orang-orang luar biasa selalu berkata lagi dan lagi. Tambah
dan tambahkan lagi. Ia akan bekerja ekstra, berdaya juang di atas
rata-rata, dan selalu menambahkan usaha di setiap yang dilakukannya.
Konsistensinya untuk berbuat lebih dan lebih lagi akan membuka jalan
bagi pencapaian dan pencapaian yang lebih banyak lagi.
Mari, terus kembangkan semangat berbuat lebih baik, lebih rajin, lebih tekun, lebih maksimal. Maka, hidup akan jauh lebih luar biasa!!
Hampir semua pencapaian di dunia sebenarnya bukan dilakukan oleh orang yang benar-benar hebat. Tapi, dilakukan oleh orang biasa yang mau menyisihkan waktunya lebih banyak daripada orang lain. Saat orang lain sudah pulang istirahat di rumah, orang yang luar biasa menambahkan sedikit waktu untuk mengerjakan pekerjaan lebih banyak. Saat rekan sepelatihan sudah kembali dari arena, atlet yang luar biasa menambahkan porsi latihannya sendiri untuk mempertajam kemampuannya. Saat anak buah sudah menyelesaikan tugas-tugasnya dan beralih kepada kegiatan lain di luar kerja, seorang pimpinan akan menambah jam kerjanya untuk mengevaluasi dan menyusun strategi guna maksimalisasi hasil usahanya.
Mari, terus kembangkan semangat berbuat lebih baik, lebih rajin, lebih tekun, lebih maksimal. Maka, hidup akan jauh lebih luar biasa!!
Jumat, 11 Mei 2012
Jaminan Kesuksesan
Alkisah, ada seorang pemuda yang memiliki rasa ingin tahu yang
besar. Sudah hampir satu tahun ini, ia belajar pada seorang guru yang
paling bijaksana di negerinya. Ada sebuah pertanyaan yang menggugah
minatnya untuk ditanyakan kepada sang guru.
Suatu hari, kesempatan itu pun tiba dan tidak disia-siakan oleh si pemuda. Sang guru sedang beristirahat dan berada di ruang kerjanya, sendirian. Sebelum memasuki ruangan, si pemuda meminta izin, "Maafkan saya, Guru. Apakah saat ini Guru sedang sibuk?" "Sesibuk apa pun, guru selalu menyediakan waktu untuk murid-muridku. Apa yang ingin kamu tanyakan anakku?" tanya sang guru, mempersilakan si pemuda masuk. Setelah duduk, si pemuda langsung mengungkapkan isi hatinya, "Guru, saya memang ingin bertanya satu hal yang sudah lama terpendam dalam benak saya." "Katakan saja." "Guru, apakah kunci kesuksesan? Saya belajar dari guru selama ini, tentunya ingin sukses di kehidupan ini." Sejenak sang guru mengamati muridnya itu sebelum menjawab: "Pertanyaan yang baik. Setiap orang tentu ingin sukses. Pertanyaannya: Apakah sukses itu?" Tanpa menunggu jawaban dari muridnya, sang guru melanjutkan: "Sukses adalah sebutan dari hasil akhir, sesuai dengan yang ditargetkan. Sebaliknya dengan gagal, adalah sebutan dari hasil akhir yang tidak sesuai dengan target. Nah, apa targetmu, tentukan terlebih dahulu. Setelah itu, ada 3 hal penting yang harus kau lakukan dalam perjalanan mengejar target tadi." Dengan mata berbinar, si pemuda berkata, "Apa sajakah itu, Guru?" "Jika kau bisa lebih rajin, belajar-bertanya-dan berbuat, dibanding orang lain, maka 50 persen jaminan kesuksesan sudah di tanganmu." Si pemuda mencatat baik-baik jawaban sang guru di pikirannya. "Yang kedua, jika kau bisa bersikap jauh lebih jujur daripada orang lain, kau akan mendapatkan lagi 20 persen tambahan jaminan kesuksesan." Si pemuda penuh semangat bertanya, "Lalu, sisanya yang 30 persen, Guru?" tanya si pemuda tidak sabar melihat sang guru tak kunjung melanjutkan kalimatnya. Sang guru mengacungkan sebuah pensil di hadapan si pemuda. "Sisanya bisa kau temukan di sini." Si murid mengamati pensil dan berkata, "Ada apa dengan pensil itu?" Tanpa menjawab pertanyaan muridnya, sang guru menyentuhkan bagian ujung pensil yang tumpul ke lengan si pemuda. Si pemuda diam tidak mengerti. Tiba-tiba sang guru membalikkan pensil dan ujung runcingnya ditusukkan ke lengan si pemuda yang langsung terlonjak kaget sambil berseru kesakitan. Sambil tersenyum, sang guru menjelaskan: "Ujung yang runcing disebut FOKUS. Maka, arahkan segenap pikiran dan tindakan pada titik sasaran yang besar dan benar, dan 30 persen sisa jaminan kesuksesan akan kau peroleh jika kamu sungguh-sungguh fokus melakukannya." Tidak ada sukses yang instan. Pasti, ada faktor-faktor pendukung yang harus kita siapkan. Sukses perlu proses belajar dan berjuang. Saat kita menetapkan target, lebih rajin, jujur dan fokus, bukan berarti sukses langsung terhidang di 'piring perak' di hadapan kita. Semua perlu proses waktu menuju ke situ. Teruskan berjuang! Nikmati setiap prosesnya, agar sukses yang didapat lebih bermakna.
So, Always be excited,..
|
Jumat, 04 Mei 2012
Pemimpin Ikhlas
Langganan:
Postingan (Atom)